JellyPages.com
Silahkan membaca, silahkan menilai. Enjoy it !

Minggu, 06 Juli 2014

Etika Menggunakan Gadget


Semakin berkembangnya teknologi, rasanya hidup pun semakin sulit lepas dari benda bernama ‘gadget’. Tidak bisa dipungkiri, keberadaan ponsel, tablet, phoneblet, dan kawan-kawannya yang lain memang memudahkan kehidupan kita terutama untuk berkomunikasi. Sayangnya karena terlalu asyik, penggunaanya sering tidak menyadari hal lain di luar dirinya dan sang gadget. Seperti hal lain dalam kehidupan, menggunakan gadget pun sebenarnya perlu memakai etika agar tidak mengganggu kenyamanan orang dan lingkungan. Berikut adalah beberapa etika saat ber-gadget ria:

1. Saat Mengobrol

Saat mengobrol dengan siapapun itu, jauhkan gadget dari genggaman dan tatapan. Pusatkan perhatian pada orang yang sedang berbicara, meskipun terlibat obrolan dengan banyak orang misalnya. Menatap gadget saat ada orang yang mengajak kita bicara malah bisa menimbulkan kesan tidak sopan sekaligus tidak menghargainya. Kalau memang tidak ada keperluan mendesak untuk menggunakan gadget, mintalah ijin pada orang yang sedang mengajak kita bicara supaya ia tidak merasa diabaikan.

2. Di Tempat Umum

Namanya tempat umum, ada banyak orang dengan beragam karakter di dalamnya. Sayangnya, seringkali di tempat seperti ini gadget justru menjadi penyelamat untuk mengusir kebosanan. Memang, tidak ada larangan menggunakan gadget di tempat umum. Namun, penggunaan gadget yang mencolok perhatian bisa mengundang tindak kejahatan. Karena terlalu asyik menatap gadget, pengguna sering kali tidak menyadari keadaan sekitarnya, termasuk saat ada yang mengincar barangnya. Tidak ingin kejahatan menimpa kita, kan? Maka, usahakanlah meminimalisir penggunaan gadget saat sedang berada di tempat umum. Bersosialisasi dengan orang-orang sekitar atau membaca koran dan majalah bisa menjadi pilihan. Yang juga perlu diingat, jika ingin menelepon di tempat umum, lakukanlah dengan volume suara yang wajar supaya orang-orang yang ada di sekitar tidak perlu tahu isi pembicaraan.

3. Jaga Mood

Ini adalah penggunaan gadget yang berkaitan dengan fungsinya untuk mengakses media sosial. Saat suasana hati sedang tidak baik, sebaiknya hindari penggunaan gadget untuk mencurahkannya melalui media sosial. Perasaan sedih dan stress biasanya malah membuat isi curahan tidak terkontrol dan menjadikan pembacanya ikut merasakan emosi yang sama. Jangan sampai di kemudian hari kita menyesal atas apa yang pernah ditulis saat emosi sedang tidak stabil.

4. Menghargai Privasi

Kecanggihan perangkat telekomunikasi memang semakin memudahkan penggunanya beraktifitas, termasuk untuk hiburan seperti membuat foto dan video. Sebelum tergoda untuk menyebarkan hasil foto dan video ke internet, mintalah persetujuan dari orang-orang yang ada dalam gambar itu untuk mengunggahnya ke media sosial. Jangan sampai hubungan personal malah rusak karena ada yang berkeberatan gambarnya diunggah ke internet tanpa ijin terlebih dahulu.

Karena diciptakan untuk membantu kehidupan, jangan sampai perangkat canggih ini malah menjadi benda yang menyulitkan. Gunakan gadget dengan bijak dan tetap jaga hubungan baik dengan lingkungan sekitar. Selamat ber-gadget ria!


Dampak Positif dan Negatif Penggunaan Gadget


Dampak Negatif Penggunaan Gadget


1.  Segi kesehatan
a. Peningkatan resiko kanker dari penggunaan ponsel karena radiasi yang di berikan.
b. Penggunaan ponsel lebih dari 30 menit bisa mengakibatkan ketulian (acoustik neourema).
c.  Penggunanaan cahaya  atau pencerahan maksimal secara berkala pada ponsel,komputer, tablet dan lain bisa mengakibatkan perih pada mata dan lebih parahnya bisa menimbulkan rabun dekat.

2. Segi budaya
a. Lunturnya adat atau kebiasaan yang berlaku di daerah tersebut krena kesibukan menggunakan gadget.
b. Masuknya budayabarat secara perlahan tanpa adanya filterasi dari mereka yang mengikuti.
c. Hilangnya rasa nasionalisme dan lebih cinta pada prodak asing.

3. Segi sosial
a. Cenderung autis atau asyik dengan gadgetnya sendiri sehingga tidak memperhatikan hal-hal yang ada disekitarnya.
b. Cenderung tidak bisa mengkontrol diri sendiri akibat sosialisasi yang terjadi secara tidak langgsung
c. Lebih banyak konflik yang terjadi dan tidak ada upaya untuk menyelesaikan masalah.
d. Cenderung cepat bosan ketika ada orang yang measehati.
e. Banyak mengeluh ketika sbanyak masalah.
f. Egois tidak tekendali
g. Orang-orang disekitanya selelu dijadikan korban kemarahannya.
h. Orang yang yang banyak bergaul dengan gadget hidupnya sedikit tidak teratur.

4. Segi ekonomi
Banyak terjadi kerugian akibat perkembangan gadget di bidang ekonomi seperti adanya atau banyaknya penipuan, keuangan tidak stabil di setiap keluarga akibat harus memenuhi keinginan anaknya membeli gadget terbaru. Dan masih banyak lagi kerugian yang diakibatkan oleh perkembangan gadget tenpa di idasari dari segi keilmuan.

Dampak Positif Penggunaan Gadget 

Dengan perkembangan gadget yang begitu cepat dan tidak terkendali sehingga banyaknya sisi negatif yang di timbulkan seperti yang telah di kemukakan di atas, di sisi lain tidak hanya dampak negatif saja yang di timbulkan tetpai ada sisi positif yang di timbulkan dari perkembangan gadget, seperti berikut ini :

a..Komunikasi menjadi lebih praktis.
b. Anak yang bergaul dengan dunia gadget cenderung lebih kreatif
c. Mudahnya melakukan akses ke luar negeri.
d. Manusia menjai lebih pintar berinovasi akibat perkembangan gadget yang menuntut   mereka untuk hidup lebih baik.
Di atas merupakan beberapa dampak yang di timbulkan dari perkembangan gadget,dan masih banyak lagi manffat yang di timbulkan dari maraknya gadget.

Solusi
Orang bijak mengatakan “ Tempatkan lah sesuatu pada tempatnya”
Jadi  pada intinya dengan perkembangan gadget di indonesia terutama remaja yang benyak yang menjadi korban perkembangan gadget itu hendaklah kita terus waspada menghadapi perkembangan gadget, nikmatilah dengan baik perkembangan gadget, jangan memakskan diri untuk memiliki gadget dan tetaplah menjaga komunikasi secara langsung atau face to face, Dan peran orang tua lebih penting dalam membimbing anak menghadapi perubahan zaman.

Contoh Study Kasus Penggunaan Gadget

Pengaruh Gadget Pada Anak Usia Dini

Ketika seorang anak usia dini sudah kecanduan dalam penggunaan gadget, tentunya akan banyak yang terganggu segi perkembangan psikologisnya dari berbagai aspek. Mulai dari perkembangan fisik-motorik, yang seharusnya anak menjadi pribadi yang aktif serta kreatif namun karena lebih asyik bermain dengan gadgetnya perkembangan tersebut menjadi terhambat, karena membuat anak menjadi malas dan lambat bergerak. Dari segi perkembangan kognitif, anak menjadi kurang peka terhadap lingkungan karena sibuk dengan teman matinya, yaitu gadget. Selanjutnya perkembangan yang paling terhambat karena hadirnya gadget adalah perkembangan sosio-emosional, anak cenderung memilih diam di rumah atau bahkan di tempat tidurnya sambil bermain dengan gadgetnya. Padahal seharusnya anak usia dini bermain di luar rumah bersama teman sebayanya untuk menemukan sesuatu yang membuat ia bertanya serta mencari tahu sendiri tentang apa yang sudah ia temukan dan mengenal lingkungan sekitarnya untuk dapat mengeksplor kemampuan yang dimilikinya. Terakhir, gadget juga dapat menghambat kemampuan berbahasa seorang anak, karena jarang melakukan interaksi dengan anak-anak lain atau lebih sering menghabiskan waktu bersama benda mati (gadget) anak menjadi tidak terbiasa dalam berbicara dengan orang di sekelilingnya.
Anak usia dini yang sering menggunakan gadget akan lebih cepat puas dalam memperoleh pengetahuan yang telah ia peroleh (dengan kata lain, internet adalah sumber pengetahuan teraktual dan terlengkap), menjadikan anak tidak biasa dengan hal yang rumit yaitu anak usia dini akan menjadi generasi yang berpikir instan, penurunan konsentrasi dalam belajar atau melakukan sesuatu, malas menulis dan membaca buku, kelemahan dalam berinteraksi secara internal maupun eksternal. (RS. Mitra Keluarga Surabaya, 2013). Dilihat lagi dari salah satu kasus di Inggris terdapat seorang anak perempuan berusia 4 tahun harus menjalani perawatan dari psikiater karena kecanduan Ipad. Anak tersebut diyakini bukan satu-satunya anak yang mengalami kompulsif akibat penggunaan gadget yang berlebihan dalam masa usia dini. "pasti masih banyak yang seperti ini", kata Dr Richard Graham dari Capio Nightngale Clinic, London (yang menangani kasus anak tersebut).  Karena saat ini, lebih dari 50% orang tua di Inggris mengizinkan anaknya menggunakan gadget hingga 4 jam perhari. Sebanyak 81% orang tua juga mengaku bahwa anak-anaknya lebih banyak menghabiskan waktu pada gadgetnya. (kompas.com, 2013).
Maka, dengan hadirnya beragam aplikasi gadget yang merusak karakter anak usia dini dalam segi perkembangan mental dan cara berinteraksi dengan lingkungannya menyebabkan ketidaksetimbangan dalam proses perkembangan psikologisnya. Seharusnya kasus yang sudah diungkap oleh banyak media bisa dijadikan sebagai sorotan serta pelajaran bagi para orang tua dalam mendidik anaknya melalui berbagai pendekatan.
Dengan berbagai kasus yang telah terjadi baik di luar negeri dan dalam negeri, baiknya semua orang tua dapat menjadikan semua itu sebagai sebuah pelajaran dan mampu mengubah cara berpikir instannya dalam mendidik anak usia dini di masa emas. Beberapa cara yang dapat dilakukan para orang tua dalam mendidik anak usia dini agar masa perkembangannya berjalan sesuai semestinya: (1) Memahami kemampuan anak dengan meluangkan waktu untuk menilai seberapa tajam anak memilah hal-hal baru; (2) Menyediakan atau menciptakan lingkungan belajar yang baik, menyenangkan dan sesuai dengan keinginan si anak; (3) Tidak memarahi anak ketika anak melakukan kesalahan, artinya sebaiknya para orang tua membiarkan anaknya belajar dari kesalahan yang telah ia perbuat dan membantu si anak dalam belajar progresif dengan memperkuat landasan pendidikan mereka; (4) Bersabar dan aktif dalam mendidik anak meskipun anak sudah mendapatkan pendidikan melalui taman belajar atau lembaga pendidikan, orang tua tetap memiliki peran terbesar dalam menciptakan suatu karakter dalam diri seorang anak; (5) Meluangkan banyak waktu untuk anak, agar anak tidak merasa kesepian dan bosan dirumah karena tidak ada teman bicara.
Perlu disadari bahwa setiap anak usia dini istimewa karena satu dengan yang lainnya berbeda. Hanya saja orang tua disini memegang peran utama dalam pendidikan di masa emas anak usia dini. Bermain diluar rumah lebih baik daripada diam terpaku dengan gadget. Bermain sepak bola dengan teman-temannya di lapangan luas jelas memiliki perbedaan dengan bermain bola di playstation atau gadget lainnya. Dan contoh ini berpengaruh terhadap perkembangan psikologis anak usia dini mulai dari perkembangan fisik-motorik, kognitif, sosio-emosional dan bahasa, yang perbedaannya dapat dirumuskan sebagai berikut: (1) Ketika anak usia dini bermain sepak bola bersama teman-temannya, secara alami anak akan berlari mengejar bola untuk berkompetisi dalam permainan tersebut. Dengan begitu, perkembangan fisik-motorik mampu berkembang dengan baik. (2) Ketika dalam permainan atau kompetisi tersebut ada pihak yang kalah, maka disitu akan terjadi banyak interaksi yang kuat membentuk barisa kepekaan dan pelajaran untuk si anak dalam menerima kekalahan atau merasakan kemenangan yang sesungguhnya. Perkembangan kognitif dengan mudah dapat tercapai dengan baik. (3) Anak merasa sedih ketika kalah dalam kompetisi dan merasa senang ketika ia dapat memenangkan kompetisi tersebut. Dengan kata lain, perkembangan sosio-emosional anak aktif dengan cepat dan dalam keadaan yang tepat. (4) Karena telah terjadi banyak interaksi dengan teman mainnya dan lingkungan yang terlibat dengannya, maka kemampuan berbahasa dapat menjadi lebih baik dibandingkan ketika anak diam dengan gadgetnya yang tidak bisa mengaktifkan kemampuan verbalnya secara maksimal.
Namun jika gadget tetap digunakan dan dalam penggunaannya dilakukan secara secara efesien serta diiringi pemantauan orang tua secara maksimal, tetap saja gadget bukan merupakan alternatif yang baik dalam mendidik anak di usia emasnya. Dalam arti lain, orang tua dituntut lebih kreatif dalam mendidik anak, menyediakan sarana bermain dan belajar dan media lainnya yang lebih sehat dan sesuai dengan masa tumbuh kembang anak mereka, utamanya masa emas anak usia dini.

Referensi: